Peresmian

Peresmian

 

 

 

 

 

Gebrakan Baru Pendidikan Jakarta: Tinju Masuk Sekolah? Inilah "Sekolah Laboratorium Pancasila"

 

JAKARTA – Di tengah kekhawatiran masyarakat akan maraknya kasus perundungan (bullying) dan tawuran pelajar, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta baru saja meluncurkan sebuah inovasi pendidikan yang berani dan segar. Bertempat di SMP Negeri 28 Jakarta Pusat, Pemprov DKI Jakarta meresmikan Sekolah Laboratorium Pancasila (SLP), sebuah program terobosan untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah.

Program yang diresmikan bertepatan dengan semangat Sumpah Pemuda pada akhir Oktober 2025 ini bukan sekadar slogan. Lebih dari itu, SLP menghadirkan pendekatan nyata—bahkan mengejutkan—untuk membentuk karakter siswa.

Mengapa Disebut "Laboratorium"?

Layaknya laboratorium sains tempat bereksperimen, SLP dirancang sebagai "bengkel moral" tempat nilai-nilai Pancasila dipraktikkan secara langsung, bukan hanya dihafal. Program yang digagas bersama Yayasan Pendidikan Laboratorium Pancasila (YPLP) di bawah pimpinan Dr. Hamry Gusman Zakaria ini bertujuan menciptakan ekosistem sekolah yang "imun" terhadap degradasi moral.

Dalam peluncurannya, Asisten Kesejahteraan Rakyat Sekda DKI Jakarta, Dr. Ali Maulana Hakim (mewakili Gubernur DKI Jakarta), menegaskan bahwa sekolah harus menjadi ruang pembentukan karakter yang adaptif namun tetap berakar kuat pada jati diri bangsa.

Ekstrakurikuler Tinju: Salurkan Energi, Cegah Tawuran

Salah satu sorotan paling menarik dari peluncuran di SMPN 28 Johar Baru ini adalah diperkenalkannya olahraga tinju sebagai bagian dari kegiatan sekolah.

Langkah ini diambil bukan untuk mengajarkan kekerasan, melainkan justru sebaliknya. Dengan menggandeng petinju nasional Daud Yordan, sekolah menyediakan wadah positif bagi siswa untuk menyalurkan kelebihan energi dan emosi mereka. Logikanya sederhana: daripada bertarung liar di jalanan (tawuran), lebih baik energi tersebut ditempa menjadi prestasi dan sportivitas di atas ring yang diawasi.

Fasilitas dan Dukungan Penuh

Selain pendekatan fisik lewat olahraga, SLP juga menyentuh aspek kognitif dan lingkungan melalui fasilitas seperti:

  • Galeri & Pojok Pancasila: Ruang visual untuk memahami sejarah dan nilai luhur bangsa.

  • Satgas SLP: Tim khusus yang melibatkan siswa dan guru untuk memantau serta menjaga iklim sekolah yang damai.

Acara peluncuran ini mendapat dukungan luas, mulai dari tokoh publik seperti anggota DPD RI Jihan Fahira yang merindukan kembalinya pendidikan moral yang kuat, hingga perwakilan BNPT RI yang melihat program ini sebagai benteng deradikalisasi dini.

Harapan Masa Depan

Dengan simbolisasi pemukulan drum sebanyak lima kali—melambangkan lima sila Pancasila—program ini resmi dimulai. Harapannya, SMPN 28 Jakarta Pusat sebagai sekolah percontohan (pilot project) dapat menularkan virus positif ini ke sekolah-sekolah lain di seluruh Jakarta.

Inovasi Sekolah Laboratorium Pancasila ini menjadi bukti bahwa pendidikan karakter tidak harus kaku dan membosankan. Dengan pendekatan yang relevan, seperti merangkul minat olahraga siswa dan pelibatan tokoh inspiratif, Pancasila bisa benar-benar hidup dan bernafas di lorong-lorong sekolah kita.


Artikel ini disusun berdasarkan liputan peluncuran Sekolah Laboratorium Pancasila oleh Pemprov DKI Jakarta (Sumber: Jack TV News, Publikasi Resmi Pemprov DKI, dan Dokumentasi Media Sosial).

Media Sosial SMPN 28 Jakarta